Katak merupakan hewan amfibi atau hewan yang mampu hidup di dua alam, yakni darat dan juga di air. Katak bereproduksi dengan bertelur, kemudian telur-telur katak tersebut akan diletakan ke dalam air. Berikut adalah ulasan Fase Metamorfosis Pada Katak.
Hampir 80% dari proses tumbuh kembang katak dari mulai telur hingga menjadi katak dewasa kebanyakan berada di dalam air. Dalam sebuah studi, menyebutkan ada sekitar 4700 spesies atau jenis katak yanga di seluruh penjuru dunia.
Untuk membedakan jenis katak antara satu dan yang lainnya dapat dilihat dari tempat atau habitat hidup katak, warna kulitnya, bentuk tubuh, serta racun yang terdapat di selaput kulitnya. Sejumlah spesies katak beracun bisa membuat manusia kehilangan nyawa bahkan gajah pun juga bisa mati karena racun katak.
Fase Metamorfosis Katak
Selain termasuk hewan amfibi, katak juga termasuk ke dalam hewan bertulang belakang yang mengalami proses metamorfosis yang sempurna. Pasalnya, bentuk fisik katak pada saat lahir hingga dewasa memiliki perbedaan yang sangat besar. Dalam prosesnya, katak melalui metamorfosis dalam 4 fase yakni fase telur, kemudian fase berudu, dilanjutkan fase katak muda serta diakhiri dengan fase katak dewasa. Berikut diantaranya fase perkembangan dalam metamorfosis katak.
1. Fase Telur
Fase pertama dalam proses metamorfosis hewan amfibi yang satu ini adalah fase telur. Katak jantan dewasa akan melakukan proses pembuahan pada katak betina. Selanjutnya, telur yang dihasilkan oleh katak betina tadi akan diletakan di tempat berair (kubangan) yang dianggap aman. Telur-telur katak jumlahnya sangat banyak dan kecil, teksturnya mirip seperti biji selasih yang direndam atau jelly.
Bahkan sekali bertelur, katak betina mampu bertelur hingga 30 ribu dalam 3 kali proses reproduksi. Secara umum telur-telur tersebut akan di tinggalkan begitu saja oleh induknya. Kemudian akan mengalami proses perkembangan secara mandiri. Dalam fase telur ini biasanya akan berjalan kurang lebih sekitar 3 mingguan.
2. Fase Kecebong
Setelah tingga minggu berlalu, telur-telur katak akan mulai menetas. Setelah itu, akan berubah jadi kecebong atau berudu. Umumnya, kecebong-kecebong yang sudah menetas ini mendapatkan nutrisi dari cangkangnya sendiri. Dalam fase ini, proses metamorfosis katak akan berjalan sekitar kurang lebih lima minggu dan berlanjut ke fase selanjutnya yakni katak muda. Dalam fase berudu atau kecebong ini akan mengalami perkembangan pada bagian kaki yang mulai muncul dan terbentuknya organ-organ penting dalam tubuh katak.
Baca juga : Harga Busa Karawang
3. Fase Katak Muda
Selanjutnya, setelah berada di fase kecebong selama kurang lebih 5 minggu, katak akan mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut, membuat kecebong kemudian disebut katak muda. Dalam fase ini, proses metamorfosis katak akan berlangsung sekitar 3 minggu dan selanjutnya akan berubah secara fisik menjadi katak dewasa.
Hal ini di tandai dengan organ-organ vital yang mulai terbentuk dengan sempurna. Seperti paru-paru misalnya yang berfungsi untuk mendukung katak agar bisa bernafas saat berada di daratan. Secara otomatis, keberadaan insang akan hilang dan berubah drastis.
4. Fase Katak Dewasa
Setelah organ-organ penting trbentuk dengan sempurna seperti paru-paru misalnya yang berfungsi sebagai organ pernafasan saat berada di darat. Hal ini menandakan bahwa katak sudah berada di fase katak dewasa. Dalam fase ini, umur katak hanya akan bertahan selama 11 minggu saja. Selama fase tersebut katak dewasa akan melakukan proses reproduksi dan berkembang biak.
Demikian informasi singkat tentang metamorfosis katak yang memiliki perubahan besar dalam segi fisik. Dari mulai fase telur, kecebong, katak muda hingga menjadi katak dewasa. Dengan informasi tersebut, semoga bisa membuat Anda lebih memahami tentang metamorfosis katak. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Macam-Macam Landak di Indonesia