Penyu hijau atau Chelonia mydas adalah hewan laut yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di semua laut tropis dan subtropis, terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Penyu Hijau menjadi subjek penelitian yang menarik dalam konteks populasi di lautan tropis. Artikel ini menggali keunikan dan peran pentingnya dalam ekosistem laut.
Namanya diambil dari warna hijau yang terletak di bawah cangkangnya. Jumlah hewan ini semakin berkurang karena banyak perburuan liar untuk diambil karapas dan plastronya sebagai hiasan. Telurnya sebagai sumber protein tinggi dan obat, juga dagingnya sebagai bahan makanan.
Habitat
Paraah ahli meneliti spesies Chelonia mydas sangat senang berada di sekitar kawasan laguna dan pesisir dimana tempat pertumbuhan alga dan rumput laut. Dari anak penyu hijau menetas dan masuk ke dalam lautan, jarang ada yang kembali ke daratan. Mereka memilih tinggal di sekitar pantai dan menetap di perairan laut dangkal hingga musim kawin.
Makanan Penyu Hijau
Makanan penyu hijau adalah kepiting kecil, ubur-ubur, dan jenis sponge sebagai santapan. Namun saat dewasa, pola makannya mulai berubah jadi herbivora. Di laut lepas, green turtles hidup dengan memakan rumput laut dan macam-macam ganggang. Itu sebabnya, mereka senang berada di sekitar flora ini dan memilih sebagai lingkungan habitat mereka.
Baca juga : Pabrik Jual Busa di Cikampek
Pola Reproduksi
Menurut pakar, penyu hijau mampu memproduksi sekitar 115 telur di sarangnya. Tiap telur yang mereka hasilkan membutuhkan waktu inkubasi selama 60 hari sebelum akhirnya dapat menetas. Saat penyu betina berkembang biak, mereka akan melakukan migrasi panjang ke pantai atau lokasi-lokasi yang mereka sukai untuk melahirkan bayi-bayinya.
Perkawinan antara dua penyu dewasa terjadi di lepas pantai satu atau dua bulan sebelum peneluran pertama pada musim kawin.
Populasi & Status Konservasi
Lembaga International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) memasukkan spesies penyu hijau inin ke dalam daftar merah mereka dengan status genting atau Endangered. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah mengeluarkan maklumat perlindungan spesies Chelonia mydas melalui UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Namun, masih ada saja masyarakat yang berburu telur penyu untuk diperjualbelikan dan dikonsumsi. Perburuan liar merupakan salah satu faktor terbesar penyebab kepunahan jenis green turtles.
Baca juga : Kura-Kura Kaki Gajah Emys
Penutup
Sebagai kesimpulan, Penyu Hijau bukan hanya ikon laut tropis; ini adalah cerminan keanekaragaman ekosistem dan tanggung jawab kita untuk melindunginya. Mari bersama-sama menjaga keunikan populasi ini agar terus menghiasi lautan kita.
Pelestarian Penyu Hijau menjadi langkah kunci dalam menjaga keberlanjutan populasi ini. Upaya kolaboratif diperlukan untuk melindungi habitat dan mencegah penurunan jumlah mereka.